Kamis, 12 Maret 2009

KEBEBASAN DAN TANGGUNG JAWAB

Þ Kebebasan dan Tanggung Jawab seolah-olah merupakan pengertian kembar.
Þ Terdapat hubungan timbal balik antara dua pengertian ini, sehingga orang yang mengatakan manusia itu bebas dengan sendirinya menerima juga manusia itu bertanggungjawab.
Þ Sebaliknya, jika kita bertolak dari pengertian tanggung jawab, kita selalu turut memasukkan juga kebebasan.
Þ Tidak mungkin kebebasan tanpa tanggung jawab dan tidak mungkin tanggung jawab tanpa kebebasan.

KEBEBASAN

Þ Beberapa Arti Kebebasan
v Kebebasan Sosial Politik
Subyek kebebasan sosial politik adalah suatu bangsa atau rakyat. Contohnya : Kebebasan rakyat vs Kekuasaan Absolut, Kemerdekaan vs Kolonialisme.

v Kebebasan Individual
Subyek kebebasan individual adalah manusia perseorangan. Kebebasan individual memiliki beberapa makna :
§ Kesewenang-wenangan, bebas diartikan sebagai terlepas dari segala kewajiban atau keterikatan. Kebebasan dalam arti ini dilihat sebagai izin atau kesempatan untuk berbuat semau gue.
§ Kebebasan Fisik, orang menganggap dirinya bebas dalam arti ini jika bisa bergerak kemana saja tanpa hambatan apapun.
§ Kebebasan Yuridis, berkaitan erat dengan hukum dan dijamin oleh hukum. Dalam Deklarasi Universal tentang Hak-hak Manusia Asasi Manusia (1948) tentang “hak-hak dan kebebasan-kebebasan”.
o Yang dimaksud dengan kebebasan dalam arti ini adalah syarat-syarat fisis dan sosial yang harus dipenuhi agar kita dapat menjalankan kebebasan kita secara konkret.
o Karena itu kita membedakan kebebasan yuridis yang didasarkan pada hukum kodrat dan kebebasan yuridis yang didasarkan pada hukum positif.
1. Dengan kebebasan yang didasarkan pada hukum kodrat dimaksudkan semua kemungkinan manusia untuk bertindak bebas yang begitu terikat dengan kodrat manusia, sehingga tidak pernah boleh diambil dari anggota-anggota masyarakat. Kebebasan-kebebasan ini tidak diciptakan oleh negara, tapi seolah-olah menjadi milik manusia sebelum ia masuk masyarakat.
2. Sedangkan kebebasan yang didasarkan pada hukum positif diciptakan oleh negara. Kebebasan-kebebasan ini merupakan buah dari hasil perundang-undangan.
§ Kebebasan Psikologis
o Merupakan salah satu kebebasan yang sangat penting. Kebebasan psikologis adalah kehendak bebas “free will”.
o Kebebasan ini berkaitan dengan kenyataan bahwa manusia adalah makhluk ber”rasio”.
o Ia bisa berpikir sebelum bertindak, dalam tingkah lakunya ia tidak membabi buta, melainkan berkelakuan dengan sadar dan pertimbangan sebelumnya.
o Jika manusia bertindak bebas, itu berarti ia tahu apa yang diperbuatnya dan apa sebab diperbuatnya. Berkat kebebasan ini ia dapat memberikan suatu makna kepada perbuatannya.
§ Kebebasan Moral
o Berkaitan erat dengan kebebasan psikologi, namun tidak boleh disamakan dengannya.
o Tanpa kebebasan psikologis tidak mungkin terdapat kebebasan moral. Tapi kalau terdapat kebebasan psikologis belum tentu terdapat kebebasan moral juga, walaupun dalam keadaan normal kebebasan psikologis akan disertai kebebasan moral. Dan cara yang paling jelas untuk membedakan kebebasan psikologis dengan kebebasan moral adalah bahwa kebebasan psikologis berarti bebas begitu saja (free), sedangkan kebebasan moral berarti suka rela (voluntary).
§ Kebebasan Eksistensial
o Maksudnya kebebasan menyeluruh yang menyangkut seluruh pribadi manusia dan tidak terbatas pada salah satu aspek saja.
o Kebebasan ini mencakup seluruh eksistensi manusia.
o Kebebasan eksistensial adalah bentuk kebebasan tertinggi.
o Kebebasan ini terutama merupakan suatu ideal atau cita-cita yang bisa memberi arah dan makna kepada kehidupan manusia.
o Kebebasan ini selalu patut dikejar, tapi jarang akan terealisasi sepenuhnya.

Þ Beberapa Masalah Mengenai Kebebasan
v Kebebasan Negatif dan Kebebasan Positif
Secara implisit tampak dua aspek yang melekat pada kebebasan yaitu aspek positif dan negatif. Secara spontan kebebasan dimengerti sebagai terlepas dari tekanan atau paksaan.
Arti-arti dari kebebasan :
§ Yang bebas adalah orang yang terlepas dari paksaan fisik (kebebasan fisik). Orang yang terbelenggu atau orang yang terkena tahanan rumah pastinya tidak bebas.
§ Yang bebas juga adalah orang yang tidak dirampas hak-haknya (kebebasan yuridis). Orang yang hidup dalam negara dikttator dan tidak diperbolehkan mengemukakan pendapatnya atau mengadakan rapat dengan teman-temannya, tidak mempunyai kebebasan-kebebasan yang seharusnya dinikmatinya.
§ Yang bebas juga adalah orang yang terlepas dari tekanan batin atau psikis (kebebasan psikologis). Orang yang menderita kelainan jiwa, seperti misalnya kleptomani, jelas tidak bebas. Dipandang dari luar, ia sama seperti orang lain (pencuri sungguhan), namun ia tidak bisa menentukan diri dan karena perbuatannya harus dianggap tidak bebas.
§ Yang bebas pula adalah orang yang terlepas dari paksaan moral (kebebasan moral). Bila ia ditodong dengan senjata tajam, ia tentu tidak sepenuhnya bebas dalam menyerahkan harta bendanya. Ia memang menentukan dirinya untuk menyerahkan kekayaannya tapi ia melakukannya dengan terpaksa. Begitu paksaan hilang (kedatangan teman untuk membantu), ia akan berbuat lain.
§ Akhirnya yang bebas adalah orang yang terlepas dari keterasingan (kebebasan eksistensial).

v Batas-batas Kebebasan
Batas-batas yang paling penting :
§ Faktor-faktor dari dalam
Kebebasan pertama-tama dibatasi leh faktor-faktor dari dalam, baik fisik maupun psikis. Contohnya : kita tidak mempunyai sayap, sehingga kita tidak bisa terbang. Secara psikis, tipe pemarah kurang cocok menjadi seorang Customer Service, pamalu, dll.
§ Lingkungan
Kebebasan juga dibatasi oleh lingkungan, baik sosial maupun alamiah. Secara alamiah, negara kita tropis tidak cocok sebagai pusat olahraga ski, secara sosial seseorang dari keluarga kurang mampu, tidak leluasa untuk memilih perguruan tinggi yang dikehendaki.
§ Kebebasan orang lain
Inilah pembatasan dengan konsekuensi paling besar terhadap etika. Inilah alasan utama mengapa diperlukan tatanan moral diantara manusia.
Kedua pembatasan sebelumnya membatasi kehendak diluar kemauannya, sedangkan pembatasan disini membatasi kemauannya karen berbenturan dengan keinginan orang lain.
Mengakui kebebasab orang lain disini sama artinya dengan menghormati hak-hak orang lain.
§ Generasi-generasi mendatang
Contohnya : eksploitasi alam, dalam mengeksploitasi alam kita harus menggantinya dengan yang baru, kita harus memikirkan generasi-generasi mendatang yang juga memiliki kebutuhan yang sama.

v Kebebasan dan Determinisme
Determinisme maksudnya adalah kejadian-kejadian dalam alam berkaitan satu sama lain menurut keterikatan yang tetap, sehingga satu kejadian pasti mengakibatkan kejadian lain. Dengan itu hubungan determinisme dan kebebasan dapat dilukiskan dengan baik :
§ Dalam alam di luar manusia pada prinsipnya terdapat kemungkinan sepenuhnya untuk mengadakan ramalan. Kemungkinan itu hanya dibatasi oleh keterbatasan dan teknik manusia. Contohnya ramalan cuaca, seandainya kita tahu persis semua faktor yang menentukan cuaca, kita bisa meramalkan dengan tepat cuaca besok pagi.
§ Kemungkinan untuk meramal adalah relatif besar dalam kaitan dengan pola-pola tingkah laku kelompok besar manusia yang melakukan hal-hal normal atau yang berkelakuan secara rutin. Disini terjadi bahwa manusia mengikuti motif-motif yang berlaku bagi masyarakat kebanyakan, seperti membeli barang dengan harga semurah mungkin.
§ Kemungkinan hampir sepenuhnya untuk meramal pada perbuatan-perbuatan manusia yang dijalankan menurut suatu rencana. Jika guru dan pelajar setiap pagi masuk kelas pukul tujuh, itu tidak berarti mereka tidak bebas, itu hanya berarti mereka harus tunduk pada jadwal yang diterima.
§ Keputusan yang diambil manusia perorangan pada prinsipnya tidak bisa diramalkan, terutama kalau keputusan itu menyangkut suatu hal penting. Contohnya apakah seorang politikus akan mencalonkan diri sebagai seorang calon presiden.

TANGGUNG JAWAB

Bertanggung jawab berarti dapat menjawab, bila ditanyai tentang perbuatan-perbuatan yang dilakukan.
Orang yang bertanggung jawab dapat diminta penjelasan tentang tingkah lakunya dan bukan saja ia bisa menjawab tetapi juga harus menjawab.
Tanggung jawab berarti bahwa orang tidak boleh mengelak bila diminta penjelasan tentang tingkah laku atau perbuatannya.
Dalam tanggung jawab terkandung pengertian penyebab. Orang bertanggung jawab atas sesuatu yang disebabkan olehnya. Orang yang tidak menjadi penyebab suatu akibat maka dia tidak harus bertanggung jawab juga.

Tanggung jawab bisa berarti langsung atau tidak langsung. Contohnya bila kita yang berbuat kesalahan maka kita yang secara langsung harus bertanggung jawab, bagaimana kalau ternyata anjing kita yang merusakkan barang orang lain, maka secara otomatis kita juga sebagai pemiliknya yang harus bertanggung jawab atau anak kita yang masih kecil yang berbuat kesalahan.

Tanggung jawab pun bisa berarti prospektif ataupun retrospektif.
§ Tanggung jawab prospektif, bertanggung jawab atas perbuatan yang akan datang, contohnya : bila seorang apoteker membuka apotek hari ini, maka ia bertanggung jawab atas segala obat yang ia jual hari ini.
§ Sedang tanggung jawab retrospektif, adalah tanggung jawab atas perbuatan yang telah berlangsung dengan segala konsekuensinya, contohnya seorang dokter salah meresepkan obat, maka ia harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi dengan pasiennya.

Disamping tanggung jawab personal, kita kenal juga yang disebut dengan tanggung jawab kolektif atau tanggung jawab kelompok. Contohnya pemilu yang terjadi dinegara kita, kita yang memilih siapa yang menjadi presiden kita, dan jika dalam pelaksanaannya presiden ini melakukan suatu penyimpangan yang merugikan negara, maka tanggung jawab ini merupakan tanggung jawab kita juga karena telah memilih orang yang bersangkutan sebagai presiden.
Paham tentang tanggung jawab kolektif secara moral sulit untuk dimengerti, karena sulit untuk mengakui suatu kesalahan yang tidak secara langsung kita lakukan.

Tidak ada komentar: